Sabtu, 12 Desember 2009

Netbook Bukan PC Idaman

KONSUMENdi Asia Pasifik lebih suka membeli notebookstandar daripada netbookapabila memiliki anggaran belanja lebih banyak.Namun begitu, penjualan netbookdiperkirakan terus bertumbuh hingga dua tahun mendatang.


Firma riset Gartner Inc menobatkan 2009 sebagai tahun netbook Asia Pasifik. Alasannya, netbook mampu meraih pertumbuhan tertinggi di antara berbagai spesies PC (personal computer) yang lain, yaitu desktop dan notebook. Gartner memperkirakan, volume penjualan netbook di Asia Pasifik pada 2009 akan bertumbuh 82% per tahun, sedangkan volume penjualan notebook hanya akan bertumbuh sekitar 1% per tahun.Gartner menegaskan, penjualan netbook akan terus bertumbuh hingga 2011.Namun setelah 2010, percepatan pertumbuhan penjualan netbookmulai stabil.

”Netbook diminati kelompok usia muda, yang terobsesi oleh situs- situs jejaring sosial seperti Facebook. Popularitas netbookmenanjak berkat fungsionalitas produk ini dan peningkatan penetrasi layanan internet 3G, yang mendorong akses internet bergerak,” tutur Principal Research Analyst Gartner Inc Lillian Tay. Namun begitu, survei yang dilakukan firma riset International Data Corp (IDC) di Asia Pasifik mengungkap, konsumen di Asia Pasifik ternyata membeli netbook karena tidak mampu membeli notebook. Jika punya uang lebih,maka konsumen di Asia Pasifik lebih suka membeli notebook.

”Sebanyak 60% responden survei ini mengaku lebih suka membeli notebook,” ujar Senior Manager Asia Pacific Personal Systems Research IDC Reuben Tan.Temuan IDC ini diperkuat analisis yang dilakukan firma riset iSuppli Corp. iSuppli menilai, pertumbuhan pesat penjualan netbooktidak akan bertahan dalam waktu lama. Sebab, iSuppli mengungkapkan,konsumen tidak membeli netbook karena menyukai platform tersebut, tetapi karena ”terpaksa.” ”Orang tidak membeli netbook karena menginginkan platform itu, tetapi karena netbook adalah platform PC yang berharga paling terjangkau dan memiliki mobilitas,” tandas Principal Analyst Compute Platform iSuppli Corp Matthew Wilkins.

Ketika perekonomian membaik dan konsumen memiliki lebih banyak anggaran belanja ekstra, Wilkins menegaskan,maka konsumen akan kembali mencari notebook karena notebook memiliki fungsi komputasi dan hiburan lebih banyak daripada netbook. iSuppli mencatat, penjualan netbook global pada 2008 bertumbuh dengan angka mencengangkan sebesar 2.424%. Pada 2009, iSuppli memperkirakan, angka pertumbuhan itu akan turun menjadi 68,5%, pada 2010 menjadi 39,6%,dan pada 2013 akan terus turun menjadi 13,1%. iSuppli menambahkan, pada 2008 penjualan netbook global mencapai 13,2 juta unit.

Pada 2009, penjualan global produk tersebut diperkirakan mencapai 22,2 juta unit dan pada 2010 angka itu diprediksi mencapai 31,0 juta unit. Dipasarkan dengan harga murah untuk memikat konsumen beranggaran terbatas, notebook memang memiliki banyak keterbatasan. Di antara kekurangan-kekurangan netbook, kelemahan yang dinilai paling mencemaskan adalah faktor sekuriti. Para analis berpendapat, netbookmenjadi target baru para penjahat cyber karena populasi netbookterus bertambah besar hingga beberapa tahun mendatang.

Di samping itu, eksploitasi sekuriti terhadap netbook lebih mudah dilakukan karena netbook cenderung memiliki sistem pertahanan lebih rendah,dan sebagian besar netbook terhubung ke internet. ”Internet penuh dengan ancaman dan fungsi utama netbook adalah untuk mengakses internet. Karena itu,netbookterancam risiko sekuriti berkali-kali lipat lebih besar daripada komputer tipe lain,” ujar Marketing Manager Symantec Corp Sam Yen. Analis Daiwa Institute of Research Pranab Sarmah menambahkan, netbook berisiko lebih besar terkenaserangan-serangan cyberkarena netbook tidak memiliki sistem sekuriti kuat. Sebagian besar netbookdijual dengan harga kurang dari USD500.

Dengan banderol serendah itu,Sarmah menilai,para produsen mustahil menanam software sekuriti yang tangguh pada netbook. ”Tujuan para produsen netbook adalah menjual komputer dengan harga serendah mungkin.Artinya, modal juga harus sekecil mungkin. Karena itu, tidak mengherankan bahwa netbooktidak dilengkapi sistem sekuriti,”sebut Sarmah. Tay menegaskan, netbook siap menjadi santapan empuk para penjahat cyber karena sebagian besar pengguna netbook juga merupakan orang-orang yang baru belajar menggunakan komputer.

Artinya,mereka masih awam terhadap sekuriti. ”Apabila netbook dilengkapi software sekuriti, kinerjanya anjlok karena tenaga komputasi netbook sangat kecil.Tanpa software sekuriti, pengguna yang masih awam tidak akan bisa membedakan mana ancaman dan mana yang bukan,”tutur Tay. (ahmad fauzi)

Sumber : www.seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar